Rabu, 22 Januari 2014

Pesawat Rontgen



MOBILE X-RAY UNIT
I.                   Pengertian
Mobile x-ray unit adalah jenis pesawat rontgen yang mampu bergerak dan mudah dipindahkan kemanapun karena memiliki roda dan tiang tabung yang bisa dilipat sehingga sangat mungkin bisa dimasukkan ke dalam lift untuk dipindahkan. Yang harus diutamakan dalam penggunaan pesawat rontgen mobile adalah pelindung radiasi.
II.                Bagian-bagian Mobile X-ray Unit
Penggunaan pesawat rontgen mobile diperlukan hanya untuk pasien yang sama sekali tidak dapat dipindahkan dari ruang perawatan  untuk melakukan rontgen. Penggunaan pesawat rontgen mobile harus mendapatkan izin dari rumah sakit terkait. Berikut adalah bagian-bagian dari mobile x-ray unit :

1.      Tabung Sinar-X
            Tabung sinar-X merupakan bagian pesawat yang menghasilkan sinar-X.  Di dalam tabung sinar-X terdapat katoda dan anoda. Katoda adalah tempat elektron-elektron dihasilkan.  Katoda terbuat dari filamen tungsten. Anoda merupakan sasaran dari elektron-elektron yang dipercepat. Area tempat tumbukan elektron pada anoda disebut bidang fokus (focal spot). Bagian ini adalah tempat terbentuknya sinar-x.
2.      Kolimator

Kolimator adalah bagian yang membatasi jumlah sinar-x yang keluar sesuai dengan luas dari objek yang dirontgen.

3.      Lengan Penopang
            Lengan penopang adalah bagian yang dapat diputar sehingga dapat disesuikan dengan posisi dan jarak objek yang akan dirontgen. Lengan penopang memiliki berbagai gerakan.

4.      Panel Operasi
            Panel operasi adalah bagian untuk pengaturan tegangan tabung dan arus filamen. Bagian-bagiannya adalah sebagai berikut : Indikator standby, display kV, indikator ready, tombol setting mAs, indikator x-ray, display mAs, indikator call service, tombol lampu, tombol power, kunci kontak, tombol setting kV dan generator tegangan tinggi.
5.      Generator Tegangan Tinggi
Generator tegangan tinggi adalah bagian yang mensuplai tegangan tinggi ke tabung
sinar-x.

6.      Handswitch
Handswitch adalah saklar tangan yang digunakan untuk proses pembangkitan sinar-x.

7.      Pegangan Kemudi 
Pegangan kemudi adalah pegangan yang digunakan saat memindahkan pesawat. 

8.      Box Kaset
Box kaset adalah tempat untuk meletakkan kaset saat pesawat dipindahkan.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan yang terkait dengan mobile x-ray unit, yaitu sebagai berikut :
1.      Fungsi
Digunakan pada pasien yang tidak bisa diajak kerjasama, biasanya pasien ruangan sehingga mengaharuskan radiographer membawa pesawat ini ke ruang pemeriksaan.
2.      Kapasitas
Kapasitas rendah biasanya 100 mA bahkan ada yang 50-60 mA (Peraturan BAPETEN kapasitas pesawat rontgen tidak boleh kurang dari 100 mA).
3.      Tingkat keawetan
Kurang awet karena jarang menggunakan variasi mA dan sering mengalami goncangan ketika pesawat harus dibawa menuju ruangan pasien yang akan diperiksa sehingga itu sangat berisiko pada kerusakan tabung sinar-X. Hal ini mengharuskan pesawat diberikan perawatan.
4.      Proteksi radiasi
Proteksi radiasi kurang karena pemeriksaan tidak dilakukan di ruang radiologi sehingga jika menggunakan pesawat ini radiographer minimal harus membawa 2 macam alat proteksi radiasi, misalnya apron dan shielding.

III.             Pengoperasian Pesawat
1.      Hubungkan ’steker’ ke ’stop kontak’ pada dinding dan putar ’kunci kontak’ pada modus radiografi kemudian tekan tombol power pada posisi ON. Indikator radiografi pada panel operasi akan menyala dan set up akan berjalan otomatis. Jika sistem telah siap dioperasikan indikator standby pada panel operasi akan berkedip-kedip.
2.      Mengatur tengangan tabung (kV) dan perkalian arus dan waktu ekposi (mAs) dengan menekan tombol setting kV dan mAs pada panel operasi.
3.      Mengatur medan radiasi yaitu dengan menekan tombol lampu pada panel operasi atau pada kolimator kemudian putar knob untuk mengatur luas objek yang akan diradiasi.
4.      Tekan tombol preparation radiography pada handswitch. Setelah sekitar satu detik indikator ready pada panel operasi akan menyala dan buzzer akan berbunyi. Tekan tombol exposure pada handswitch untuk membangkitkan sinar-x.  Indikator x-ray pada panel operasi akan menyala selama sinar-x dibangkitkan. Buzzer akan berbunyi ketika pembangkitan sinar-x selesai.
5.      Melakukan kembali langkah 2 sampai dengan langkah 4 jika pesawat akan digunakan kembali.
6.      Matikan power suplai yaitu dengan menekan tombol power pada posisi OFF. Semua indikator pada panel operasi akan mati. Posisikan pesawat pada tempat yang aman.


IV.             Perawatan Pesawat
            Perawatannya cukup sederhana yaitu sebelum digunakan, pendingin ruangan dinyalakan agar suhu udara sesuai dengan standar pengoperasian pesawat yaitu 20°C kemudian pesawat dinyalakan beberapa menit untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan. Lakukan prosedur pemeriksaan pada pasien sesuai standar. Selain itu, setiap tahun pesawat harus dilakukan kalibrasi. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya kecelakaan radiasi baik pada pasien maupun pada peugas. Kalibrasi pesawat dilakukan oleh BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir).
  
V.                Tujuan Perawatan Pesawat
1.      Memastikan pesawat dalam keadaan baik sehingga pesawat selalu siap ketika akan digunakan.
2.      Mendeteksi adanya kerusakan sebelum pesawat digunakan sehingga dapat meminimalkan kecelakaan radiasi akibat kerusakan alat.
3.      Memperpanjang umur pesawat.

VI.             Dasar-dasar Pesawat Rontgen
1.      Tegangan line
Tegangan line adalah tegangan atau catu daya yang mensupply suatu alat/pesawat agar alat tersebut dapat berfungsi. Tegangan Line dapat berupa tegangan AC maupun DC. Tegangan Line AC pada umunya diperoleh dari tegangan PLN.
2.      Line Voltage Compensator.
Line Voltage Compensator (LVC) sering disebut juga Line Selector. LVC ini berada pada rangkaian awal dari power supply sebuah pesawat rontgen. Tujuan LVC ini adalah mengatur agar tegangan yang masuk ke pesawat Rontgen sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh pesawat itu sendiri. Terkadang  tegangan supply yang dari PLN nilainya dapat kurang atau lebih dari standar, maka LVC ini mengaturnya agar sesuai yang akan dikomsumsi pesawat tersebut. Line Selector pada umumnya diatur secara manual oleh operatornya.
3.      Auto Trafo (Automatic Transformer).
Auto trafo bentuknya hampir sama dengan yang biasa, namun pada trafo ini jarang dijumpai adanya lilitan primer maupun sekundernya yang terpisah, lilitannya hanya lilitan tunggal yang terlilit pada inti besi, namun terdapat beberapa terminal pengaturan tegangan output.
4.      Transformator.
Transformtor biasa disebut dengan kata trafo, gunannya adalah untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC.
Pada hakekatnya trafo terdiri dari teras atau lempengan besi lunak yang disusun rapat ilitan primer dan lilitan sekunder. Lilitan primer adalah gulungan /lilitan kawat tembaga yang dialiri arus / tegangan yang masuk (input), sedangkan lilitan sekunder adalah gulungan kawat tembaga yang mempunyai tegangan output setelah inputnya diberi tegangan. Kenaikkan/penurunan tegangan output sebanding dengan perbandingan jumlah lilitan pada primer maupn sekunder.
5.      Tabung sinar x
Jenis tabung x dibedakan 2 jenis yaitu : Tabung rontgen degan anoda putar (Rotating anode) dan tabung rontgen dengan anoda diam (Stationary anode). Beberapa bagian yang terdapat pada tabung rontgen antara lain : Katoda, Anoda, Rotor (berada diluar insert tube), Stator, Target (piring anoda terbuat dari wolfram), Tangkai Molybdenum, Rumah tabung (tube housing, Expansion diaphragma, Tombol pengaman (safety switch), Tube windows( jendela tanung), Minyak pemdingin (olie trafo)
6.      Katoda
Merupakan tempat filamen yang terbuat dari kawat tungsten yang mempunyai titik lebur tinggi. Pada filamen terjadi emisi elektron akibat pemanasan filamen. Emisi elektron artinya terlepasnya elektron dari atom-atom bahan filamen tersebut (atom Wolfram) oleh karena panas yang terjadi pada filamen. Banyaknya elektron bebas dapat terjadi pada permukaan filamen tergantung pada pengaturan tegangan yang masuk ke filamen diatur melalui pengaturan tahanan (Rheostat). Disamping mempunyai kutub negatif, filamen juga dilengkapi alat pemusat elektron (focusing cup) pada ujung filamen.
7.      Anoda
Merupakan sasaran (target) yang akan ditembaki oleh elektron, dilengkapi dengan bidang focus (focal spot). Permukaan anoda membentuk sudut dengan kemiringan 45 derajat. Kemiringan ini untuk mendapatkan focus efektif agar sinar x yang keluar dari tabung dapat terarah.
Bahan anoda terbuat dari wolfram/tungsten, dg nomor atom 74 dan mempunyai titik lebur 3360 derajat Celcius, mempunyai keuntungan sebagai penghantar panas yang baik. Anoda ini juga berfungsi/merangkap sebagi kutub positif.
8.      Tube Housing
Dinding bagian luar tabungdisebut rumah tabung ,erbuat dari metal, bagian dalamnya terbuat dari lapisan timbal (Pb), Fungsi dinding ini agar dapat menekan radiasi yang tidak dibutuhkan. Rumah tabung juga dilengkapi sambungan kabel tegangan tinggi yaitu kabel dari HTT. Tombol (safety switch dan Expansion diaphragma)
Pada beberapa tabung dilengkapi juga dengan alat pengaman terhadap panas yang berlebihan yang mungkin terjadi didalam tabung akibat proses pembangkitan sinar x tersebut.
Alat pangaman ini disebut safety switch denganmemmanfaatkan alat membran yang terdapat pada expansion chamber).
9.      Windows (jendela tabung)
Pada bagian dimana sinar dapat keluar disebut poet (window) ditutup dngan bahan yang terbuat dari kaca atau mika/plastik/acrylic yang fungsinya disamping dapat melewatkan sinar x , juga dapat menahan minyak trafo yang ada didalam tabung agar tidak dapat keluar.
10.  Dinding tabung
Tabung insert ini terbuat dari gelas pyrex yang berfungsi untuk menempatkan filamen         dan target berada didalam ruangan hampa udara. Keadaan hampa udara ini berfungsi agar elektron didalam tabung dapatdikendalikan, Tabung kaca yang tinggi kevakumannya ini terendam dalam minyak trfao. Minyak ini berfungsi sebagai bahan isolasi tegangan tinggi dan juga sebagai pendingin tabung rontgen.
11.  Rotor
Berfungsi agar anoda dapat berputar sampai 8000-9000 rpm. Keuntungan denga anoda putar antara lain pendinginan dpt lebih sempurna, target elektron dapat berganti-ganti sehingga bisa awet.
12.  Filter tabung sinar-X.
Pada jendela tabung Rontgen ditempatkan / dipasang filter sinar x
Ada 2 macam filter, yaitu : Inhernt filter dan Additional filter:
- Inherent Filter.
Merupakan bahan-bahan yang dilalui sinar x setelah keluar dari target.
Inherent filter terdiri dari gelas/kaca (tabung sinar x, minyak trafo, acrylic jendela tabung, seluruhnya setara dengan ketebalan dari 0,5 – 1,0 mm aluminium.
- Additional Filter (filter tambahan).
Untuk setiap pesawat perlu mendapat tambahan filter yakni 1,5 mm – 2,0 mm ketebalan aluminium yang gunanya untuk dapat menahan sinar-x yang mempunyai panjang gelombang tertentu. Untuk itu ada ketentuan-ketentuan (tabel tertentu) didalam penggunaan filter tambahan ini sesuai dengan besarnya KV yang digunakan.
13.  Tabung Rontgen
Tabung rontgen bila digunakan harus mempergunakan alat yang dapat mengarahkan dan membatasi lapangan penyinaran berupa collimator yang dapat diatur besar/kecilnya luas bidang pemaparan.
Persyaratan tabung sinar-X:
a. Terbuat dari Metalic dan pada bagian dalamnya dilapisi dengan timah hitam/timbal  sehingga tahan panas terhadap sinar-x (x-ray proof)
b. Dinding tabung tahan akan goncangan (shock proof)
c. Harus mempunyai bahan isolasi (minyak trafo) dan tahan terhadap tegangan tinggi.
d. Pada tabung terdapat socket yang berhubungan dengan ujung kabel tegangan tinggi untuk anoda dan katoda.
e. Mampu menerima panas (Anoda heat storage capacity).

Kerusakan-kerusakan pada tabung:
a. Kerusakan pada tabung gelas (glass envelope).
1). Tabung gelas berubah warna, hal ini disebabkan pemakain yang lama, permukaan anoda (anoda) menipis akibat pemanasan filamen dan penumgukan elektron..
2). Tabung gelas pecah, karenatabung terbentur waktu digunakan terutama pada pesawat yang dapat dipindahkan (mobile).
3). Tabung gelas retak sehingga tabung tidak hampa udara lagi/kevakuman udara berkurang karena kemasukan udara (gassy).

b. Kerusakan pada Filamen.
1). Kawat pijar filamen putus, disebabkan terjadinya pemanasan yang berlebihan akibat terlalu lama menekan saklar ready atau pemanasan pendahuluan arus pada filamen terlalu besar..
2). Kemungkina putus juga dapat diakibatkan karena lamanya waktu expose terlalu berlebihan dari waktu yang diperkenankan.

c. Kerusakan pada anoda.
1). Permukaan anoda (target/ pada type stationary anode) sudah tidak rata lagi, sehingga sinar-x yang dihasilkan tidak dapat focus lagi.
2). Anoda tidak dapat berputas (pada type otating anode) kerna gulungan stator dan atau elektromotornya rusak.
14. mA Selector ( pemilih mA)
Pada awal pengoperasian pesawat Rontgen hendaknya nilai dari satuan mA, KV diatur pada posisi minimum, terutama pada mA selektor sebaiknya pada posisi minimum dulu, hal ini dimaksdudkan agar filamen tidak mendapat arus secara tiba-tiba dengan nilai tinggi, sehingga filamen tidak cepat putus.
15. kV Selector
Output pada Autotrafo menentukan besarnya tegangan tinggi yang dihasilkan (karena output autotrafo diberikan pada input HTT).
16. Space Charge Convensator.
Apabila tegangan anoda naik, intensitas dari medan listrik antara anoda dan katoda akan naik pula dan banyak elektron-elektron lewat dalam muatan ruang, hal ini mengakibatkan muatan ruang akan berkurang.
Agar muatan ruang tadi sesuai dengan besarnya arus filamen atau dengan kata lain sesuai dengan harga arus tabung yang dikehendaki, maka dibuat rangkaian space charge compensation. Tujuannya agar walaupun tegangan antara anoda kita naikan atau turunkan, arus tabung tidak ikut naik atau turun. Jadi arus taung sesuai dengan harga mA selector.
17. Timer.
      Timer berfungsi sebagai pewaktu (pengatur lamanya waktu) dalam melakukan expose (pemaparan) sinar-x. Timer dapat digunakan untuk pemeriksaan radiografy maupun fluoroscopy.
- Timer Mekanik.
Lamanya pemaparan dapat dicapai dengan waktu terpendek 0,25 detik. Timer ini bekerja secara mekanik dan biasanya dipakai pada pesawat Rontgen diagnostik yang berkapasitas rendah antara 10 mA – 50 mA.
- Timer Elektromotor.
Mengunakan motor shyncron sebagai penggerak untuk menghuungkan dan memutuskan arus. Waktu terpendek biasanya dicapai 0,02 detik. Timer jenis ini digunakan pada pesawat dengankapasitas 100 mA – 500 mA.
- Timer Elektronik.
Pada perkembangannya timer elektronik sudah memakai kemasan chips dalam integrasi (IC), waktu terpendek 0,003 detik. Timer jenis ini digunakan pada pesawat rontgen radiodiagnostik dan radiotherapy karena pengaturannya fleksibel.
18. Spot Film Device.
Spot film merupakan suatu wadah/tempat untuk meletakkan kaset film rontgen yang digunakan pada pemeriksaan fluoroscopy (pada saat dibutuhkan pendokumentasian pada saat pemeriksaan tsb).
19. Grid.
Grid adalah alat untuk mengurangi atau mengeleminasi radiasi hambur agar tidak sampai ke film rontgen. Grid terdiri atas lajur-lajur lapisan tips timbal yang disusun tegak diantara bahan-bahan yang tembus radiasi (plastik, bakelit).
20. Collimator.
Kolimator dipasang pada unit tabung sinar x. Kolimator digunakan untuk mengatur luas bidang penyinaran yang dukehendaki. Sebelum dilakukan penyinaran luas bidang yang dikenai sinar x dapat diketahui, yaitu denga melihat luas bidang yang dapat dikenai oleh cahaya lampu yang keluar dari kolimator.
Kolimator juga dilengkapi dengan lubang tempat dipasang dan dibukanya filter tambahan sesuai dengan kebutuhan untuk mengatur kualitas sinar x
21. Meja Pemeriksaan pasien Rontgen.
Meja pemeriksaan dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah, aman serta nyaman. Permukaan atas meja (top table) dapat digerakkan dengan elektromotor kearah atas atau tegak lurus (vertikal) maupun dalam posis datar (horizontal) dan posisi, miring ke belakang.
Perlengkapan meja antara lain :
a. Bucky (moving grid), yaitu alat untuk menyaring sinar X, dalam bucky terdapat juga kaset x ray, serta ada grid yang berfungsi untuk mengurangi radiasi sekunder.
b. Bucky dapat pula dengan foto timer untuk pengontrol waktu expose secara otomatis.
c. Pada Meja pemeriksaan dilengkapi dengan alat-alat fiksasi agar objek yang difoto tidak bergerak, alatnya antara lain : bantal pasir, (sand bags), bantal spons, ikat pingan penekan dan klem kepala.
22. Cassette Film X-ray.
Kaset film sinar x adalah suatu wadah (container) berbentuk segi empat yang kedap cahaya yang berisi dua buah Intensifyng screen yang emungkinkan untuk dimasukkannya film rontgen diantara keduanya dengan mudah.
Bagian-bagian film rontgen terdiri dari :
a. Bakelit
b. IS (Intensifyng Screen)
c. Tempat meletakkan film rontgen
d. Lapisan timah hitam.
e. Per terbuat dari baja.
Tatacara perawatan cassette film Rontgen agar tidak cepat rusak :
a. Hindari kaset jatuh atau mengalami benturan
b. Hidari kaset dikenai/terkena bahan kimia, terutama pada bagian IS
c. Harus tetap kering & jangan ditempatkan bertumpuk dengan benda lain .
e. Tidak boleh dibiarkan terbuka
f. Periksa secara rutin untuk mengetahui bagian yang rusak, jaga agar film dan screen berhubungan rapat.
23. Intensifyng Screen.
Lembaran penguat atau IS (Intensifyng Screen) digunakan untuk meningkatkan ketajaman pada gambar pencitraan pada film rontgen
IS adalah alat yang terbuat dari kardus (cardboard) khusus yang mengandung lapisan tipis emsifosfor dengan bahan pengikat yang sesuai.
Yang banyak dipergunakan adalah kalsium tungstat.
Bagian-bagian IS antara lain :
- Transparent Supercoat.
- Fluorescent Layer
- Reflecting Layer
- Plastic Support
Jenis IS ada bermacam-macam antara lain :
- Fast Screen
- Medium Screen (Par speed)
- Slow Screen.
Terdapat pula  jenis rare earth screen yang mampu menghasilkan gambaran yang baik dengan dosis radiasi yang sangat sedikit.
Cara kerja IS :
Bila kristal Kalsium Tungstat terkena sinar x, maka terbentuklah sinar ultra violet yang dapat dilihat mata. Efek ini dinamakan pendar fluor (fluorescent). Pada umunya memendarkan warna biru violet dan ada juga yang green emitting (hijau). Intensifyng screen menambah efek sinar x pada film sehingga memperpendek masa penyinaran. Keburukan IS adalah partikel-partikel debu, bercak-bercak, goresan-goresan atau gangguan lainnya dapat menimbulkan artefak pada hasil film.