Sabtu, 08 Februari 2014

EFFUSI PLEURA PADA THORAX

2.1. Anatomi Fisiologi Thorax Thorax terletak antara leher dan perut. Cavum thorax terdiri dari jantung, paru-paru, trakea, esophagus dan pembuluh darah. Rangka thorax dibentuk oleh columna vertebralis, tulang costae, cartilage costae, dan sternum. Tulang-tulang tersebutlah yang melindungi cavum thorax and beberapa organ abdomen. Cavum Thorax juga diisi oleh cavum pleura. Secara normal, ruang pleural mengandung sejumlah kecil cairan (5-15 ml) berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleura bergerak tanpa friksi (Smeltzer C Suzanne, 2002). 2.2 Patofisiologi : “Effusi Pleura Pada Thorax” a. Definisi Effusi Pleura Efusi Pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan karena terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi di kapiler dan pleura viseralis. Efusi pleura bukanlah suatu disease entity tapi merupakan suatu gejala penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa penderita. Efusi pleura adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleura, proses penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus (Baughman C Diane, 2000). Transudat merupakan filtrat plasma yang mengalir menembus dinding kapiler yang utuh, terjadi jika faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan reabsorbsi cairan pleura terganggu yaitu karena ketidakseimbangan tekanan hidrostaltik atau ankotik. Transudasi menandakan kondisi seperti asites, perikarditis. Penyakit gagal jantung kongestik atau gagal ginjal sehingga terjadi penumpukan cairan. Sedangkan, eksudat adalah ekstravasasi cairan ke dalam jaringan atau kavitas. Sebagai akibat inflamasi oleh produk bakteri atau humor yang mengenai pleura contohnya TBC, trauma dada, infeksi virus. Efusi pleura mungkin merupakan komplikasi gagal jantung kongestif. TBC, pneumonia, infeksi paru, sindroma nefrotik, karsinoma bronkogenik, serosis hepatis, embolisme paru, infeksi parasitik. b. Penyebab Efusi Pleura Penyebab efusi pleura transudat, antara lain gagal jantung kongestif, perikarditis, kelebihan cairan di jaringan tubuh menyebabkan cairan masuk ke rongga pleura, penyakit hati, Meig’s Sindrom, dialysis peritoneal, serta stadium awal obstrusi limfatik. Sedangkan penyebab efusi Pleura eksudatif adalah tumor pleura, tuberkolosis, pneumonia, metastasis kanker, emboli paru, infeksi viru/jamur/parasit yang melibatkan paru, penyakit abdomen, penyakit hati, trauma, penyakit pleura dan lain-lain. c. Tanda dan Keluhan Efusi Pleural Keluhan pokok yang biasanya dirasakan penderita adalah nyeri dada, sesak napas, batuk-batuk, panas, lebih senang tidur/baring ke satu arah (sisi yang berupa cairan). Keluhan-keluhan tersebut tergantung dari jumlah dan jenis cairan; kalau banyak atau purulent keluhan lebih berat. Tanda-tanda pentingnya adalah, pada sisi yang sakit : Dinding dada lebih cembung dan gerakan tertinggal. Vokal fremitus melemah. Pekak, batasnya merupakan garis lengkung dari medial bawah ke lateral atas di sebut garis Ellis-Damoiseau. Bunyi pernapasan menurun atau menghilang pada sisi yang sakit. Mediastinum terdorong ke sisi yang sehat, dapat di lihat/di raba pada trakea dan Iktus kordis berpindah ke sisi yang sehat. Gambaran rontgent penderita Efusi Pleura 2.3. Penatalaksaanaan Prosedur Pemeriksaan Thorax a. Alat-alat yang digunakan 1. Pesawat Sinar-X dan Control Table 2. Imaging Plate 3. CR 4. Marker R/L b. Persiapan Pasien Sebelum melakukan pemeriksaan, pasien diantaranya melakukan persiapan sebagai berikut : 1. Membawa surat keterangan dokter. 2. Pergi ke tempat ruang instalansi radiologi. 3. Menyerahkan surat keterangan dokter kepada administrasi radiologi. 4. Menyelesaikan administrasi sebelum melakukan pemeriksaan. 5. Masuk ke ruang radiologi. 6. Pasien wanita diminta berganti baju dan melepas BH serta asesoris yang dapat menggangu hasil gambaran rongent sedangkan pasien lelaki diminta untuk melepas baju serta melepaskan semua asesoris yang dapat mengganggu gambaran hasil rontgen. 7. Mengikuti prosedur pemeriksaan yang diberikan oleh radiografer. c. Prosedur Pemeriksaan Dalam kasus pemeriksaan efusi pleura agar gambaran klinis terlihat jelas maka proyeksi yang dilakukan adalah PA Erect, AP Erect dan Lateral Decubitus untuk mengukur volume cairan (sisi yang menempel disesuaikan dengan paru yang terisi dengan cairan). 1. Thorax PA Erect • Pasien diposisikan erect menghadap bucky stand (kaset vertikal), MSL // garis tengah kaset. • Kedua punggung tangannya diletakkan di atas panggul dan siku ditekan ke depan. • FFD 150 cm, CR horizontal, CP pada MSL setinggi CV thoracal VI. • Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah inspirasi penuh, berikan aba- aba : tarik napas, tahan! (Ekspose) Napas biasa! Kriteria Gambar : • Foto mencakup keseluruhan thorax, bagian atas: apeks paru-paru tidak terpotong. • Bagian bawah: kedua sinus costophrenicus tidak terpotong. • Diafragma mencapai iga ke- 9 belakang • Kedua Os scapula terlempar ke arah lateral • C.V. Thoracalis tampak s/d ruas keempat • Tampak bayangan bronchus • Foto simetris • Tampak marker R/ L 2. Thorax AP Erect • Pasien diposisikan erect menghadap tube, MSL // garis tengah kaset. • Kedua punggung tangannya diletakkan di samping tubuh. • FFD 150 cm, CR horizontal, CP pada MSL setinggi CV thoracal VI. • Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah inspirasi penuh, berikan aba- aba : tarik napas, tahan! (Ekspose) Napas biasa! Kriteria Gambar : • Tampak gambaran thorax proyeksi AP • Batas atas apex paru • Batas bawah sinus costophrenicus • Dinding lateral tidak terpotong • CV TH sampai ruas ke empat • Diafragma mencapai iga IX belakang • Tampak bayangan bronchus • Marker L / R & identitas pasien • Foto simetris 3. Thorax Lateral Decubitus • Pasien diposisikan lateral recumbent pada sisi kiri atau kanan • Kaset dipasang vertikal dengan salah satu tepinya kira-kira 5 CM di • Sisi lateral tubuh pasien diganjal bantal tipis • Lengan yang dekat ke meja pemeriksaan lurus ke atas dan lengan yang satunya lagi memeluk kaset • Tubuh pasien true lateral, kedua lutut fleksi untuk keseimbangan • MSL // garis tengan kaset • FFD: 150 CM, CR: horizontal, CP : pada MSL setinggi CV Thoracal VII • Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah inspirasi penuh. Kriteria Gambar • Tampak gambaran Thorax proyeksi PA dengan sisi yang diperlukan tidak terpotong • Bila memungkinkan foto simetris • Bayangan lengan tidak menutupi paru-paru • Ada marker L/ R 2.4. Bentuk Paru-Paru Bentuk paru-paru biasanya sesuai dengan bentuk tubuh pasien, hal ini perlu diperhatikan dan berguna dalam pemilihan kaset agar hasil gambaran sesuai kriteria dan tidak terpotong. Dengan ini kita dapat menentukan kaset yang digunakan dan posisi kaset landscape atau portrait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar